Karya Tulis Ilmiah



SUBTITUSI UBI JALAR KUNING (Ipomoea batatas L.) DAN TEPUNG TEMPE PADA PEMBUATAN MUFFIN SEBAGAI PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) BAGI BALITA GIZI KURANG

Prodi : SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
Pengarang : IHZA GUPITA NURMALA DEWI
Dosen Pembimbing : Maryam Razak, S.TP., M.Si
Klasifikasi/Subjek : , GIZI
Penerbitan : , Malang: 2020.
Bahasa : INDONESIA
PENYIMPANAN
Lokasi : ---
Jumlah : 1

Abstraksi

ABSTRAK IHZA GUPITA NURMALA DEWI. 2020. Subtitusi Ubi Jalar Kuning (Ipomoea Batatas L.) dan Tepung Tempe Pada Pembuatan Muffin Sebagai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Bagi Balita Gizi Kurang (Analisis Mutu Kimia, Nilai Energi, dan Mutu Organoleptik). Pembimbing: Maryam Razak dan Sulistiastutik. Kelompok usia balita merupakan kelompok yang rawan terhadap kekurangan gizi. Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi gizi kurang pada balita sebesar 13,8%. Salah satu upaya penanggulangan gizi kurang pada balita adalah Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang berbasis bahan makanan lokal. Ubi Jalar Kuning dan Tempe merupakan bahan pangan lokal yang mudah ditemukan dan mempunyai kandungan gizi yang bermanfaat untuk balita gizi kurang. Salah satu produk yang mudah dibuat dan disukai anak-anak adalah Muffin. Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan formula makanan tambahan bagi balita gizi kurang berupa muffin dengan subtitusi ubi jalar kuning (Ipomoea batatas L.) dan tepung tempe. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen laboratorium dengan desain penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan 4 taraf perlakuan yaitu proporsi tepung terigu : pasta ubi jalar kuning : tepung tempe adalah P0 (100 : 0 : 0), P1 (70 : 20 : 10), P2 (70 : 15 : 15), P3 (70 : 10 : 10). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September – Desember 2019. Hasil penelitian ini menunjukkan subtitusi ubi jalar kuning dan tepung tempe pada Muffin PMT balita memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kadar protein, kadar karbohidrat, aroma, rasa, dan tekstur, namun memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap kadar air, kadar abu, kadar lemak, nilai energi, dan warna muffin. Selain itu, taraf perlakuan terbaik adalah perlakuan P2 (70 : 15 : 15) dan dapat dijadikan sebagai PMT bagi balita gizi kurang. Perlu penambahan proporsi tepung tempe agar kadar protein produk dapat bertambah dan sesuai dengan standar PMT Pemulihan, serta penyesuaian ukuran muffin per buah/cup yang sesuai dengan porsi makanan balita. Kata kunci : balita gizi kurang, muffin, ubi jalar kuning, tepung tempe



Lampiran

[ Sampul Depan ]

File Lembar Pengesahan : [ Unduh ]

File Abstraksi : [ Unduh ]

File Kata Pengantar : [ Unduh ]

File Daftar Isi : [ Unduh ]

File Daftar Tabel : [ Unduh ]

File Daftar Gambar : [ Unduh ]

File Daftar Lampiran : [ Unduh ]

File BAB-1 : [ Unduh ]

File BAB-2 : [ Unduh ]

File BAB-3 : [ Unduh ]

File BAB-5 : [ Unduh ]

File Daftar Pustaka : [ Unduh ]

File Lampiran : [ Unduh ]